Salah satu pola hidup bersih dan sehat adalah “kebiasaan mencuci tangan” Sudahkah anda memiliki kebiasaan ini? Jika jawabannya belum, maka mulai dari saat ini ubahlah pola hidup anda dengan mengikuti aturan ini. Salah satu tindakan sederhana yang saat ini banyak dilupakan orang, tindakan yang hanya membutuhkan air, sabun serta waktu beberapa menit, atau bahkan dalam hitungan detik mencuci tangan telah dapat diselesaikan.
Mengapa mencuci tangan ?
Ya, karena tangan anda adalah benda yang paling sering berkontak dengan debu, kotoran maupun benda-benda yang anda sentuh misalnya saja binatang peliharaan, fasilitas-fasilitas umum seperti pegangan tangga eskalator, tombol lift, keran toilet umum, yang mungkin mengandung kuman, bakteri atau virus. Tentu anda tak tahu apakah benda yang disentuh itu bersih atau tidak. Tak ada yang tahu dengan jelas, sampai kemudian dilakukan pemeriksaan pada benda tersebut secara teliti.
Tangan dapat menjadi sumber penyebaran penyakit ketika tidak dalam keadaan bersih dari kuman. Kuman yang kita sentuh jika tidak dihilangkan maka dapat ikut kedalam makanan yang kita makan dan terjadi transfer kuman penyakit kedalam tubuh dari luar yang pada akhirnya akan berujung pada sakit yang kita derita.
Kalau misalnya kita sampai lupa mencuci tangan, lalu apa yang akan terjadi ?
Menurut dokter spesialis penyakit perut dan pencernaan (gastroenterohepatologi) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Ari Fahrial Syam, seperti (dikutip dari CPD Dokter), tidak mencuci tangan seperti disebutkan diatas dapat menimbulkan penyakit diantaranya adalah :
- Infeksi saluran pencernaan, seperti diare, yang merupakan salah satu penyakit akibat tidak mencuci tangan dengan benar. Misalnya, seseorang setelah buang air besar atau kecil, tangannya membawa bakteri, bisa berupa cacing atau bakteri lainnya.
- Infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu atau batuk. ”Bersin, membersihkan ingus di hidung, atau melakukan kontak tangan dengan orang yang tercemar virus”
Namun pada kenyataannya di masyarakat, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan masih sangat rendah. Hal ini terbukti dari Survei Baseline Environmental Services Program tahun 2006 (dikutip dari okezone) yang menunjukkan bahwa :
- Mereka yang mencuci tangan (menggunakan sabun) sebelum makan, hanya sebesar 14,3 persen,
- Mencuci tangan sesudah buang air besar hanya 11,7 persen,
- Mencuci tangan setelah menceboki bayi sebesar 8,9 persen,
- Mencuci tangan sebelum menyuapi anak sebesar 7,4 persen dan
- Mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan hanya 6 persen.
Ubahlah kebiasaan anda, dengan mencuci memakai sabun sebelum makan, tentu jika anda ingin sehat, dan tidak terkena penyakit-penyakit diatas.
6 Komentar untuk "Mencuci Tangan, Perlu atau Tidak ?"
betul sekali nih, tuk jaga kesehatan saya sering kali cuci tangan bukan pada saat mo makan aja tapi kalo setiap habis aktivitas lainnya baik di rumah maupun di kantor. karena saya bekerja di bahan2 kimia jadi karena sudah terbiasa cuci tangan terus.
trims atas infonya sangat membantu, sukses terus n tetap semangat
saya stuju ma bang Harto....
perlu banget:)
@ harto : aktivitas pekerjaanx bang memang mndukung untuk aktivitas mncuci tangan
@ fais : stuju apanya??
@ raini : klw g mw kena diare...
kalo mau sehat memang harus begitu, tapi kenyataan di lapangan masih jauh dari harapan. Cuci tangan yang baik khan seharusnya pake sabun kesehatan, lha kalo pake sabun kecantikan gimana?
kunjungan sobat, infonya bagus :D786
trimakasih ya atas informasi nya!! informasi ini sangat membantu saya dalam menyelesaikan tugas-tugas saya dan dalam menjalankan aktifitas, dan cara saya dalam menghadapi orang lain..
jangan lupa kunjungi situs ku ya..
silahkan masukkan komentar anda pada kolom komentar, berikanlah komentar yang jujur dan sopan